OriginalPosted By crotonholic cepat atau lambat diukur dari sudut pandang mana?? kalau misalnya paket yang dipilih paket 384 dan kita bisa mencapai kecepatan segitu berarti sudah bagus. kalau 1 mbps bisa mencapai 1 mbps juga udah bagus? ada tidaknya jaringan LAN juga mempengaruhi parameter kecepatan untuk mempercepat koneksi speedy ada beberapa hal yang harus di perhatikan..
Dalamteorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115 kbps, sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data multimedia ke komputer, notebook, dan handheld komputer. Namun, dalam implementasinya hal tersebut sangat tergantung faktor-faktor sebagai berikut. 9.
Menghubungkankomputer ke Internet menggunakan saluran telepon rumah (dial-up) merupakan cara termudah untu mengakses internet. Kecepatan akses dengan menggunakan dial-up dapat mencapai 56 kbps. Namun, biasanya kurang dari kecepatan maksimal,
Speedyadalah layanan Akses Internet berbasis teknologi ADSL dengan menggunakan media kabel tembaga yg memungkinkan untk bisa menyalurkan bunyi dan data internet dengan simultan (bersamaan) melalui telepon rumah dengan memiliki kecepatan maksimum mencapai 1000 Kbps atau 1 Mbps dari modem sampai Sentral Telkom.
uJVY4. GPRS General Packet Radio Service suatu teknologi yang digunakan untuk pengiriman dan penerimaan paket data. GPRS sering disebut dengan teknologi Fasilitas yang diberikan oleh GPRS e-mail, mms pesan gambar, browsing, internet. Secara teori GPRS memberikan kecepatan akses antara 56kbps sampai 115kbps. Berapa kecepatan transfer data pada GPRS? Sistem GPRS dapat dipakai untuk transfer data dalam susunan paket data yang berkaitan dengan e-mail, data gambar MMS, dan penelusuran browsing internet. Layanan GPRS dipasang pada jenis ponsel tipe GSM dan IS-136, meskipun jaringan GPRS ketika ini terpisah dari GSM dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai … Berapa kecepatan akses internet dengan teknologi G? Keunggulan utama yaitu dengan kecepatan super tinggi hingga Mbps menggunakan tehnologi High Speed Downlink Package Access HSDPA memperlihatkan bahwa teknologi sangat superior dibandingkan dengan teknologi generasi sebelumnya. Apa yang dimaksud dengan kecepatan akses internet? Kecepatan akses internet adalah kecepatan transfer data pada saat melakukan akses melalui jalur internet. Terdapat dua macam kecepatan akses internet, yaitu downstream dan upstream. Downstream merupakan kecepatan pada saat kita mengambil data – data dari server internet ke komputer kita. Apakah Satuan ukuran kecepatan akses internet berdasarkan lebar pita yang kita gunakan adalah? Satuan kecepatan akses Internet adalah Kbps kilobits per second atau Mbps megabits per second. Berapa kecepatan maksimum GPRS? Speed maksimum yang mungkin didapatkan pada koneksi GPRS adalah 171 kbps. GPRS juga disebut teknologi 2G. Speed maksimum yang mungkin didapatkan pada koneksi EDGE adalah 384 kbps. Speed maksimum yang mungkin didapatkan dari koneksi UMTS adalah 2048 kpbs. Berapa kecepatan maksimum GPRS global package radio service? Sekalipun ada layanan data, hanya sebatas pesan gambar atau MMS. Maksimal kecepatan yang ditawarkan oleh 2G dengan mengandalkan Global Packet Radio Services GPRS mencapai 50 kilobyte per second. Data rates bisa dinaikkan dengan EDGE sampai 1 Mbps. Berapa kecepatan teknologi 1G? 1G merupakan generasi pertama pada teknologi telepon seluler. Teknologi jaringan ini pertama kali diluncurkan pada 1979 silam. Pasalnya, jaringan ini menggunakan sistem analog bernama AMPS. Kecepatan maksimumnya sebesar 2,4 kbps dan hanya dapat melakukan panggilan telepon. Berapakah kecepatan akses internet 3G? Jaringan 3G menjadi awal mula internet dapat diakses melalui telepon genggam. Ketika itu, Blackberry dan Apple menjadi merek yang paling memanfaatkan teknologi ini. Jaringan 3G membuat akses data bisa mencapai kecepatan hingga 2 mbps. Berapakah kecepatan akses internet dengan teknologi 4G? Menurut laporan yang diterima KompasTekno, Jumat 29/10/2021 itu, riset yang digelar OpenSignal pada periode 1 Juli – 28 September 2021 menemukan bahwa kecepatan download rata-rata dari layanan 4G di Indonesia adalah 15,1 Mbps. Apa satuan dari kecepatan akses internet? Mbps = Megabit per second/ mega bit per detik. Gbps = Gigabit per second/ gigabit per detik. Apakah satuan kecepatan akses data? Satuan kecepatan data Bps, KBps, MBps, dan GBps Meski serupa, namun kedua jenis satuan tersebut mengandung arti dan jenis penggunaan yang berbeda-beda. Bps, KBps, MBps, dan GBps merupakan satuan yang digunakan untuk mengukur kecepatan transfer data pada periferal komputer, misal transfer data pada SSD. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi kecepatan akses internet? Perangkat Komputer. Modem. Besar Bandwidth. Jaringan Komunikasi yang Digunakan. Jumlah Pengguna yang Mengakses Internet secara Bersamaan. Kondisi Website. Lokasi. Penggunaan Aplikasi. Bagaimana cara mengukur kecepatan akses internet? Menggunakan Tooll Bandwidth Test seperti Ini cara cukup mudah dalam mengukur kecepatan akses internet anda. Dengan Download File besar. File dengan ukuran besar misalnya movie, disc Iso cukup bagus untuk test kecepatan internet anda. Menggunakan Software Bandwidth Meter. Besar data yang dilewatkan melalui jaringan diukur dengan satuan apa? Satuan yang dipakai untuk bandwidth adalah bits per second atau sering disingkat sebagai bps. Berapa kecepatan HSPA? High Speed Packet Access+ HSPA+ atau disebut juga Evolusi HSPA adalah teknologi standar pita lebar nirkabel yang akan hadir dengan kemampuan pengiriman data mencapai 42 Mbit/s untuk downlink dengan menggunakan modulasi 64QAM dan 11 Mbit/s untuk uplink dengan modulasi 16QAM. Kenapa sinyal H+ lebih cepat dari 4G? Karena 4G merupakan generasi yang dikembangkan setelah H+, maka secara otomatis kecepatannya tentu lebih unggul. Kecepatan unduh dengan menggunakan H+ di Indonesia sendiri bisa mencapai 28 Mbps. Berapa kecepatan transfer data jaringan lokal? Jawaban. Pada umumnya kecepatan LAN adalah 10 Mbps. Apa kelebihan dari GPRS? Keunggulan GPRS Kecepatan transfer data pada jaringan GPRS mencapai hingga 171,2 kbps. Sebuah kecepatan yang melebihi dial up biasa. Dapat digunakan untuk mengakses email. References Pertanyaan Lainnya1Apa Itu Table of Content?2Pertanyaan Tentang Pertempuran Surabaya 10 November 1945?3Sebutkan 4 Prinsip Guling Lenting?4Luas Permukaan Bangun Gabungan Tersebut Adalah?5Bagaimana Langkah Langkah Menjahit Dengan Teknik Feston?6Negara Hendak Mewujudkan Keadilan Sosial?7Fase Inspirasi Pada Pernapasan Dada Ditunjukkan Oleh Nomor?8Sebutkan Manfaat Yang Diambil Dari Sebuah Biografi?9Bagaimanakah Dampak Pembakaran Minyak Maupun Gas Alam Sebagai Bahan Bakar?10Jelaskan 4 Jenis Keragaman Sosial Budaya Indonesia Berikan Contohnya?
The development of fast evolving telecomunication technologies starting from communications cable to wireless communications. One of the communication cable for data is a technology Asymetric Digital Subscriber Line ADSL. ADSL technology is an access technology that enable data communications, voice and video simultaneously at cooper access network media. Speedy service is one example of the use of ADSL technology. Telkom Speedy offers internet access speeds ranging from 384 Kbps for downstream speed and 3 Mbps for upstream speed. Speed of access internet is affected by the quality of the network. Parameters that effect the quality of network are attenuation, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter and time to life TTL. In this study analysis of network quality affected by these parameters were measured advance to the quality of the network by using the EMBASSY software, while the perform measurements speedtest by using internal web aplications After measurement is complete then performed the analysis for determine network quality. Based on observations can be known on the upload and download speed the capacity of 384 Kbps, 1024 Kbps and 3 Mbps. Of these three on capacity can be known to the average percentage of the upload speed is found to be 83,33 %, while the percentage of download speeds is found to be 76,67 % Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 23 Jurnal Infotel Volume 4 Nomor 2 November 2012 ANALISIS KUALITAS JARINGAN AKSES TEMBAGA TERHADAP LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI DIVISI ACCESS SITE OPERATION PURWOKERTO Wahyu Pamungkas1, Nunung Erlinda Febrianingtyas3 Program Studi Diploma III Teknik Telekomunikasi Purwokerto Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto 1wahyu_pamungkas 2n_sadtomo 3link_febri14 __________________________________________________________________________________ ABSTRAK Perkembangan teknologi telekomunikasi berkembang pesat mulai dari komunikasi kabel sampai dengan komunikasi nirkabel. Salah satu komunikasi kabel untuk media komunikasi data adalah teknologi Asymetric Digital Subscriber Line ADSL. Teknologi ADSL merupakan teknologi akses yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan pada media jaringan akses tembaga. Layanan Telkom Speedy merupakan salah satu contoh penggunaan teknologi ADSL. Telkom Speedy menawarkan kecepatan akses internet berkisar antara 384 Kbps untuk kecepatan downstream dan 3 Mbps untuk kecepatan upstream. Kecepatan akses internet tersebut dipengaruhi oleh kualitas jaringan. Parameter yang mempengaruhi kualitas jaringan diantaranya attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter dan time to life TTL. Dalam penelitian ini dilakukan analisis kualitas jaringan yang dipengaruhi oleh parameter di atas dengan terlebih dahulu melakukan pengukuran terhadap kualitas jaringan dengan menggunakan software EMBASSY, sedangkan untuk melakukan pengukuran speedtest digunakan aplikasi web internal Setelah pengukuran selesai maka dilakukan analisis untuk mengetahui kualitas jaringan. Dari hasil pengamatan dapat dapat diketahui kecepatan upload dan download pada kapasitas 384 Kbps, 1024 Kbps dan 3 Mbps. Dari ketiga kapasitas di atas dapat diketahui rata-rata prosentase kecepatan upload diketahui sebesar 83,33 %, sedangkan rata-rata prosentase kecepatan download sebesar 76,67 %. Kata kunci ADSL, Telkom Speedy, software EMBASSY dan kualitas jaringan ___________________________________________________________________________ ABSTRACT The development of fast evolving telecomunication technologies starting from communications cable to wireless communications. One of the communication cable for data is a technology Asymetric Digital Subscriber Line ADSL. ADSL technology is an access technology that enable data communications, voice and video simultaneously at cooper access network media. Speedy service is one example of the use of ADSL technology. Telkom Speedy offers internet access speeds ranging from 384 Kbps for downstream speed and 3 Mbps for upstream speed. Speed of access internet is affected by the quality of the network. Parameters that effect the quality of network are attenuation, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter and time to life TTL. In this study analysis of network quality affected by these parameters were measured advance to the quality of the network by using the EMBASSY software, while the perform measurements speedtest by using internal web aplications After measurement is complete then performed the analysis for determine network quality. Based on observations can be known on the upload and download speed the capacity of 384 Kbps, 1024 Kbps and 3 Mbps. Of these three on capacity can be known to the average percentage of the upload speed is found to be 83,33 %, while the percentage of download speeds is found to be 76,67 % Keywords ADSL,Telkom Speedy, software EMBASSY and network quality __________________________________________________________________________ I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi berkembang pesat mulai dari komunikasi kabel sampai dengan komunikasi nirkabel. Salah satu komunikasi kabel untuk media komunikasi data adalah teknologi Asymetric Digital Subscriber Line ADSL. Teknologi ADSL merupakan teknologi akses yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan pada media akses tembaga. Penggunaan teknologi ADSL dengan progran Telkom Speedy menawarkan 24 Jurnal Infotel Volume 4 Nomor 2 November 2012 kecepatan berkisar antara 384 Kbps untuk kecepatan downstream dan 3 Mbps untuk kecepatan upstream. Kecepatan akses internet tersebut dipengaruhi oleh kualitas jaringan. Parameter yang mempengaruhi kualitas jaringan diantaranya attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter dan time to life TTL. Rumusan Masalah Uraian masalah yang perlu dikaji lebih lanjut, yaitu bagaimana kualitas jaringan akses tembaga yang dipengaruhi oleh parameter attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter dan time to life TTL terhadap layanan Speedy. Tujuan Penulisan Tujuan penyusuna tugaa akhir ini adalah agar dapat mengetahui kualitas jaringan akses tembaga yang dipengaruhi oleh parameter attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter dan time to life TTL terhadap layanan Speedy. Batasan Masalah Pembahasan dalam penelitian ini dibatasi masalah sebagai berikut 1. Parameter yang diukur adalah attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter dan time to life TTL dengan menggunakan alat ukur web internal 2. Data yang diambil adalah data pelanggan Speedy di STO Purwokerto untuk bulan April-Mei 2011. 3. Tidak membahas teknologi x-DSL yang lain, kecuali teknologi ADSL. Manfaat Penulisan Manfaat dari penyusunan tulisan ini, antara lain 1. Dapat mengetahui kualitas jaringan akses tembaga terhadap layanan Speedy. 2. Dapat memperluas wawasan pengetahuan pembaca, khususnya tentang kualitas jaringan akses tembaga terhadap layanan Speedy. 3. Dapat menjadi acuan dan masukan bagi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya pelanggan Speedy. Desain Penelitian 1. Metode Pengumpulan Data a. Studi Observasi Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi terhadap data-data kinerja jaringan ADSL. Pengamatan difokuskan pada data-data pelanggan Speedy. b. Interview Penulis melakukan interview kepada dosen pembimbing lapangan dan dosen pembimbing dalam penguasaan materi. 2. Parameter dan Pengumpulan Data 25 Jurnal Infotel Volume 4 Nomor 2 November 2012 a. Parameter Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER,jitter dan time to life TTL dan data speedtest. b. Pengumpulan Data Data yang digunakan adalah data pelanggan Speedy dan data speedtest yang diperoleh dengan melakukan pengukuran menggunakan aplikasi web internal 3. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, yaitu analisis yang mengarah kepada pengamatan jaringan akses tembaga yang dipengaruhi oleh parameter berikut ini, seperti attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter dan time to life TTL. 4. Metode Diskusi Penulis memecahkan suatu permasalahan dengan cara bertukar pikiran dengan para pembimbing untuk mendapatkan kesimpulan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. 5. Rencana Kerja Gambar 1. Flowchart penelitian II. KAJIAN PUSTAKA Jaringan Akses Tembaga a. Jaringan Lokal Akses Tembaga Jaringan lokal akses tembaga dapat dibedakan menjadi jaringan catu langsung DCL dan jaringan catu tidak langsung[7]. b. Fungsi Terminal Kabel Terminal kabel yang terdapat dalam struktur jaringan kabel lokal tembaga dari RPU sampai dengan pesawat telepon, seperti terlihat dalam gambar di bawah ini Gambar 2. Jaringan lokal akses tembaga[7] c. Fungsi Kabel 1. Kabel Primer Kabel primer adalah kabel yang menghubungkan antara RPU suatu sentral Pengumpulan data pelanggan Speedy pemasangan baru Analisis data, membandingkan kualitas jaringan akses tembaga dengan data speedtest Pengumpulan data hasil pengukuran speedtest Pengumpulan data hasil pengukuran kualitas jaringan dengan software EMBASSY 26 Jurnal Infotel Volume 4 Nomor 2 November 2012 telepon dengan RK dan KP pada daerah catuan langsung. Gambar 3. Kabel primer 2. Kabel Sekunder Kabel sekunder adalah kabel yang fungsinya menghubungkan RK dengan DP. Gambar 4. Kabel Sekunder Teknologi x-DSL Gambar 5. Konfigurasi x-DSL[2] Teknologi x-DSL merupakan teknologi yang memanfaatkan saluran telepon existing untuk akses layanan multimedia. Teknologi x-DSL adalah istilah yang digunakan untuk menyebut semua tipe teknologi Digital Subscriber Lines yang memiliki kecepatan data antara 160 Kbps sampai dengan 60 Mbps[9]. Teknologi ADSL Teknologi Asymetric Digital Subscriber Line ADSL adalah teknologi baru yang mampu mengubah saluran telepon biasa menjadi saluran digital kecepatan tinggi untuk akses internet cepat. ADSL memberikan kemampuan internet dan data voice/fax secara bersamaan hanya dengan satu saluran telepon sehingga lebih sederhana[1]. Gambar 6. Aplikasi ADSL untuk layanan multimedia[2] Speedy Speedy merupakan produk Layanan internet access end to end dari dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line ADSL yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan yang sesuai dengan paket layanan yang diluncurkan dari modem sampai Broadband Remote Access Server BRAS[3]. Gambar 7. Konfigurasi jaringan akses untuk layanan speedy Parameter Pengamatan a. Attenuation redaman Attenuation redaman adalah suatu besaran yang dihasilkan oleh perbandingan daya masukan dengan daya keluaran[6]. Standar yang ditetapkan oleh untuk parameter redaman adalah ≤ 65 dB. Gambar 8. Redaman kabel[6] 27 Jurnal Infotel Volume 4 Nomor 2 November 2012 b. Signal to Noise Ratio SNR Signal to Noise Ratio SNR ialah perbandingan antara daya sinyal yang tidak diinginkan noise pada suatu titik ukur. Standar yang ditetapkan oleh untuk parameter SNR adalah ≥ 25 dB. Gambar 9. Signal to Noise Ratio [6] c. Packet Loss Adalah perbandingan seluruh paket IP yang hilang dengan seluruh paket IP yang dikirimkan dari source sumber ke destination tujuan. d. Bit Error Ratio BER Bit Error Ratio BER adalah laju kesalahan bit yang terjadi dalam sistem penyaluran sinyal digital dan menjadi ukuran kualitas sistem transmisi digital. Standar yang ditetapkan oleh untuk parameter BER adalah 10-6. Gambar 10. Bit Error Ratio [6] e. Jitter Jitter adalah bergesernya letak atau posisi pulsa dari kedudukan semula/seharusnya. Standar yang ditetapkan oleh untuk parameter jitter adalah sebagai berikut - Nilai 0 ms – 20 ms Good baik, kualitas sinyal penerimaan baik. - Nilai 20 ms – 50 ms Far cukup, sinyal masih dapat diterima. - Nilai > 50 ms Bad buruk, kualitas sinyal penerimaan buruk. Gambar 11. Jitter pergeseran pulsa[6]. f. Time to life TTL Time to life TTL digunakan untuk mengetahui jumlah bit yang sampai ke tujuan. Semakin besar nilai TTL semakin besar kemungkinan data berhasil dikirimkan. III. ANALISA DAN PEMBAHASAN DATA PENGUKURAN Analisis kualitas jaringan akses tembaga terhadap layanan speedy dapat diketahui dari beberapa parameter diantaranya attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter dan time to life TTL. Pengaruh parameter tersebut akan ditinjau dengan menggunakan data speedtest dan data cek kualitas jaringan. 28 Jurnal Infotel Volume 4 Nomor 2 November 2012 Data speedtest Gambar 12. Data speedtest Data cek kualitas jaringan Gambar 13. Data cek kualitas jaringan ANALISIS DATA a. Analisis data kapasitas 384 Kbps Tabel 1. Data kapasitas 384 kbps 1 0 0 2 92 78,83 Kbps 263,9 Kbps baik2 55 0 0 2 92 78,83 Kbps 263,9 Kbps baik3 24 0 0 35 642 87,56 Kbps 202,8 Kbps baik4 9 17 1 0 2 102 102,81 Kbps 347,1 Kbps baik5 10 0 0 58 91 94,83 Kbps 355,4 Kbps buruk6 12 38 0 0 36 388 83,7 Kbps 347,4 Kbps baik7 14 0 0 160 564 55,65 Kbps 169,3 Kbps buruk815 0 0 102 841 40,04 Kbps 27,3 Kbps buruk9 29 0 0 2 116 47,82 Kbps 244,9 Kbps baik10 0 0 32 131 48,87 Kbps 228 Kbps baikDari tabel 1 dapat diketahui bahwa kualitas sinyal penerimaan baik atau buruk. Ada 10 sampel data yang akan dianalisis, yaitu 7 data sampel data mempunyai kualitas sinyal penerimaan baik dan 3 sampel data mempunyai kualitas sinyal penerimaan buruk. Data yang memiliki kualitas sinyal penerimaan baik adalah data nomor 1,2,3,4,6,9 dan 10. Kualitas sinyal penerimaan yang baik dipengaruhinoleh hasil pengukuran semua parameter yang memenuhi strandar yang ditetapkan. Sedangkan data yang memiliki kualitas sinyal penerimaan buruk adalah data nomor 5,7 dan 8. Kualitas sinyal penerimaan buruk buruk dipengaruhi oleh hasil pengukuran parameter yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan. Contoh data yang memiliki kualitas sinyal penerimaan baik pada data nomor 1, semua parameter pengukuran seperti attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter dan time to life TTL memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kualitas sinyal penerimaan yang baik juga mempengaruhi kecepatan data yang diterima, yaitu kecepatan upload sebesar 94,83 Kbps dan kecepatan download sebesar 355,4 Kbps. Contoh data kualitas sinyal penerimaan buruk pada data nomor 7, hasil pengukuran salah satu parameter pada data tersebut tidak memenuhi standar yang ditetapkan. Parameter tersebut adalah parameter jitter. Nilai hasil pengukuran dari parameter jitter adalah sebesar 160 ms. Selain kualitas sinyal penerimaan yang buruk, kecepatan upload dan download juga menjadi lambat, yaitu kecepatan upload sebesar 55,65 Kbps dan kecepatan download sebesar 169,3 Kbps. 29 Jurnal Infotel Volume 4 Nomor 2 November 2012 b. Analisis data kapasitas 1024 Kbps Dari tabel 2 dapat diketahui kualitas sinyal penerimaan baik dan buruk. Ada 10 sampel data yang akan dianalisis untuk mengetahui kualitas sinyal penerimaannya, yaitu 6 sampel data yang menunjukkan kualitas sinyal penerimaan baik dan 4 sampel data yang menunjukkan kualitas sinyal penerimaan buruk. Tabel 2. Data kapasitas 1024 kbps 1 0 11 1101 247,74 Kbps 120,9 Kbps buruk2 0 0 5 58 237,47 Kbps 1,02 Mbps baik3 7 16 34 43 7 0 13 202 182,97 Kbps 243,1 Kbps buruk4 27 0 0 6 88 127,22 Kbps 371,1 Kbps baik5 3 0 29 143 91,93 Kbps 252,6 Kbps buruk6 6 0 3 74 59,52 Kbps 238,4 Kbps buruk717 15 28 1 0 1 101 247,74 Kbps 870,8 Kbps baik814 31 0 0 1 101 211,8 Kbps 899,7 Kbps baik9 0 0 1 101 200,74 Kbps 700,8 Kbps baik10 57 0 0 1 101 119,8 Kbps 587,1 Kbps baikData yang menunjukkan kualitas sinyal baik adalah data nomor 2,4,7,8,9 dan 10. Kualitas sinyal penerimaan baik dipengaruhi oleh hasil pengukuran semua parameter yang memenuhi standar yang ditetapkan. Sedangkan data yang menunjukkan kualitas sinyal penerimaan buruk adalah data nomor 1,3,5 dan 6. Kualitas sinyal penerimaan buruk dipengaruhi oleh hasil pengukuran salah satu parameter yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan. Contoh data yang menunjukkan kualitas sinyal penerimaan baik adalah data pada nomor 2, hasil pengukuran semua parameter seperti attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter dan time to life TTL memenuhi standar yang ditetapkan. Kualitas sinyal penerimaan juga mempengaruhi kecepatan upload dan download yaitu 237,47 untuk kecepatan upload dan 1,02 Mbps untuk kecepatan download. Contoh data yang menunjukkan kualitas sinyal penerimaan buruk adalah data pada nomor 1. Hasil pengukuran salah satu parameter tidak memenuhi standar yang ditetapkan. Parameter tersebut adalah Packet Loss. Nilai parameter Packet Loss adalah sebesar 11 %. Hal ini menunjukkan kualitas sinyal penerimaan buruk karena loss tinggi. Selain kualitas sinyal penerimaan buruk, kecepatan yang diterima oleh pelanggan juga lambat, yaitu kecepatan upload sebesar 247,74 Kbps dan kecepatan download sebesar 120,9 Kbps. c. Analisis data kapasitas 3 Mbps Tabel 3. Data kapasitas 3 Mbps 1 32 0 0 2 40 507,67 Kbps 2,88 Mbps baik2 42 0 0 1 38 506,53 Kbps 3,08 Mbps baik3 0 0 0 38 507,67 Kbps 2,9 Mbps baik4 0 0 0 38 507,67 Kbps 2,9 Mbps baik5 22 37 0 0 0 38 508,19 Kbps 3,13 Mbps baik6 33 44 0 0 2 40 507,67 Kbps 2,88 Mbps baik7 10 0 0 0 38 507,67 Kbps 3,06 Mbps baik8 0 0 1 40 507,1 Kbps 3,09 Mbps baik9 0 0 0 38 505,4 Kbps 3,14 Mbps baik10 20 0 0 1 38 508,24 Kbps 3,08 Mbps baikDari tabel di atas dapat diketahui kualitas sinyal penerimaan baik dan buruk. Ada 10 sampel data yang akan dianalisis dan semua sampel tersebut menunjukkan kualitas sinyal penerimaan baik. Contoh data tersebut adalah data pada nomor 2, hasil pengukuran semua parameter 30 Jurnal Infotel Volume 4 Nomor 2 November 2012 seperti attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter dan time to life TTL memenuhi standar yang ditetapkan. Kualitas sinyal penerimaan mempengaruhi kecepatan yang diterima, yaitu kecepatan upload sebesar 508,19 Kbps dan kecepatan download sebesar 3,13 Mbps. d. Analisis kecepatan maksimum pada kapasitas 384 Kbps, 1024 Kbps dan 3 Mbps. Tabel 4. Kecepatan data maks per kapasitas Pada kecepatan 384 Kbps diketahui kecepatan maksimum untuk upload mencapai ± 90 %, sedangkan kecepatan maksimum untuk download mencapai ± 75 %. Hal ini menunjukkan kualitas sinyal penerimaan pada kapasitas 384 Kbps baik, karena hampir seluruh kapasitas yang ditawarkan dapat diterima oleh pelanggan. Pada kecepatan 1024 Kbps kecepatan maksimum untuk upload mencapai ± 65 %, sedangkan kecepatan maksimum untuk download mencapai ± 55 %. Hal ini menunjukkan kualitas sinyal penerimaan pada kapasitas 1024 Kbps cukup baik, karena hanya setengah dari kapasitas yang ditawarkan daat diterima oleh pelanggan. Pada kapasitas 3 Mbps kecepatan maksimum untuk upload mencapai 95 %, sedangkan kecepatan maksimum untuk download mencapai 100 %. Hal ini menunjukkan kualitas sinyal penerimaan pada kapasitas 3 Mbps baik, karena seluruh kapasitas yang ditawarkan dapat diterima dengan baik oleh pelanggan. Dari ketiga kapasitas yang ditawarkan dapat diketahui rata-rata kecepatan maksimum untuk upload sebesar 83,33 %, sedangkan rata-rata kecepatan maksimum download sebesar 76,67 %. Kecepatan maksimum tertinggi terdapat pada kapasitas 3 Mbps, sedangkan untuk kecepatan maksimum terendah terdapat pada kapasitas 1024 Kbps. IV. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka terdapat beberapa kesimpulan, diantaranya 1. Pada kapasitas 384 Kbps, prosentase kecepatan maksimum untuk upload mencapai ± 90 % dari kapasitas yang ditawarkan. Sedangkan prosentase kecepatan maksimum untuk download mencapai ± 75 % dari kapasitas yang ditawarkan. 2. Pada kapasitas 1024 Kbps, prosentase kecepatan maksimum untuk upload mencapai ± 65% dari kapasitas yang ditawarkan. Sedangkan prosentase kecepatan maksimum untuk download mencapai ± 55% dari kapasitas yang ditawarkan. 3. Pada kapasitas 3 Mbps, prosentase kecepatan maksimum untuk upload mencapai ± 95 % dari kapasitas yang ditawarkan. Sedangkan prosentase kecepatan maksimum untuk download 31 Jurnal Infotel Volume 4 Nomor 2 November 2012 mencapai 100% dari kapasitas yang ditawarkan. 4. Dari ketiga kapasitas di atas, rata-rata kecepatan maksimum upload sebesar 83,33%, sedangkan rata-rata kecepatan maksimum download sebesar 76,67%. DAFTAR PUSTAKA [1]. ADSL Broadband 2. Telkom Training Center. 2004 [2]. Overview xDSL. Telkom Training [3]. Microteaching IFT Speedy. Telkom Training Center. [4]. Divlat Dasar Teknik Jaringan Kabel Tembaga. Telkom. 1997. [5]. Divlat Teknologi Aplikasi Jarlokat. TELKOM. 2001. [6]. Transmisi Saluran 1. Telkom Training Center. 2004. [7]. Konfigurasi Jarlokat. Telkom Training Center. 2004. [8]. Purbo, Onno W. Buku Pegangan Pengguna ADSL dan Speedy. Jakarta Media Komputindo. 2006. [9]. Nindhita Widosari, Kinanthi. Analisis Pengaruh Jarak terhadap Kualitas Jaringan ADSL pada arah Uplink. Purwokerto Akademi Teknik Telekomunikasi Shandy Putra Purwokerto. 2010. [10]. Isnawati, Komunikasi Data Edisi Pertama. Purwokerto Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto. 2006. [11]. Standar Parameter Elektris Jaringan Akses Tembaga untuk Layanan Broadband. Indonesia,Tbk. 2009. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this communication cable for data communication medium is a technology Asymetric Digital Subscriber Line ADSL. But on this technology was a symptom of deeper range of customer with the telephone exchange network quality decreases. To ensure the quality of the relationship between distance to the network we must observe the relationship between the distance parameters with network quality parameters. The parameters measured were distance, attenuation, Signal to Noise Ratio SNR and upload datarate. Observations specific to upstream data. Source data used is ADSL upstream data, especially data networking attenuation, SNR and upload datarate and distance to the central telephone subscribers. The rResults is that the near and far the distances affect to the value of attenuation, Signal to Noise Ratio SNR and upload Pegangan Pengguna ADSL dan SpeedyOnno W PurboPurbo, Onno W. Buku Pegangan Pengguna ADSL dan Speedy. Jakarta Media Komputindo. kecepatan maksimum upload sebesar 83,33%, sedangkan rata-rata kecepatan maksimum download sebesar 76,67%Dari Ketiga Kapasitas Di AtasDari ketiga kapasitas di atas, rata-rata kecepatan maksimum upload sebesar 83,33%, sedangkan rata-rata kecepatan maksimum download sebesar 76,67%. DAFTAR PUSTAKA [1]. ADSL Broadband 2. Telkom Training Center. 2004Konfigurasi JarlokatKonfigurasi Jarlokat. Telkom Training Center. Komunikasi Data Edisi Pertama. Purwokerto Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra PurwokertoA F IsnawatiIsnawati, Komunikasi Data Edisi Pertama. Purwokerto Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto. 2006.
kecepatan akses internet dengan speedy dapat mencapai